Saturday 11 July 2020

Saya Kapok Ikut Nusantara Sehat

Saya Kapok Ikut Nusantara Sehat

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatu...
Hai sobat Nusantara, setelah sekian purnama akhirnya saya menulis lagi diblog. Maklum gaes, baru selesai masa tugas. Dan penempatan saya, tidak ada jaringan internet dan telepon. Sudah ada listrik namun keseringan mati lampu, karena tiang listriknya selalu tumbang. Apalagi saat musim hujan , yang selalu disertai dengan longsor. Maklum penempatan saya ini daerah pegunungan.
Dimanakah penempatan saya? Tanya Dora, ayo sobat Nusantara ada yang tahu nggak?
Silahkan dijawab dikolom komentar yah, nanti ada giveway dari Om Baim dan kak Raffi, silahkan cek video mereka di Youtube. Wkwkwkwk, kok jadi promosin Youtube Artis sih…
Ok balik lagi kepembahasan. Kok saya kapok ikut Nusantara Sehat sih?
Btw… ini sudah kedua kalinya saya ikut Nusantara Sehat. Kalau kalian mengikuti blog saya, pasti kalian tahu. Kalau belum tahu silahkan baca tulisan saya yang lain tentang pengalaman saya sebelumnya.
Baiklah saya ceritakan secara sekilas, karena saya tahu kalian pasti malas buka tulisan saya yang lain kan, ehm…
Sebelumnya saya ikut Nusantara Sehat pada tahun 2015, yaitu Nusantara Sehat Batch II. Program ini masih awal banget di bentuk oleh Kementerian Kesehatan dan belum seterkenal sekarang, dan orang belum tahu apa itu Nusantara Sehat (NS).
Nusantara Sehat awalnya dibentuk secara TIM, belum ada yang namanya Nusantara Sehat Individu. Dan penempatan saya di Puskesmas Tebing, Kec. Tebing, Kab. Karimun, Prov. Kepulauan Riau. Jauhhhhh banget dari kampung halaman, Cuma bisa balik kampung dua kali selama masa tugas.
Alhamdulillah penempatannya tuh sudah maju banget, ada jaringan telepon dan internet sudah 4G, listrik 24 jam, ada supermarket, dekat Batam, Singapura dan Malaysia. Dan bonusnya saya bisa jalan-jalan keluar negeri karena tugas disini.
Saya juga bersyukur banget dapat teman setim yang baik dan saling mensupport, sudah banyak tulisan saya tentang pengalaman masa tugas saya di Tebing, silahkan dibaca yah.
Masa tugas saya 2015-2017, sedih banget waktu purna tugas, berpisah sama teman-teman yang sudah dianggap seperti teman sendiri, keluarga dirantauan. Sekarang kami masih selalu komunikasi sih. Cerita segala hal dan saling menyakan kabar.


Karena perpisahan sesungguhnya bukan karena jarak yang jauh, tapi saat kita memutuskan komunikasi dan berhenti untuk saling mengabari.
Inilah bonus terbesar ikut Nusanntara Sehat, dapat kenalan baru, keluarga baru di rantauan yang mungkin tidak akan saya dapatkan seandainya saya tidak pernah ikut di Nusantara Sehat.
Nah dipenempatan kedua saya, ternyata berbanding terbalik dari penempatan di Puskesmas Tebing. Saya sudah jelaskan di awal tuliusan, dimana aksesnya sangat sulit, udara yang sangat dingin, jalanan yang sering longsor, becek, penuh lumpur, listrik sering mati, tidak ada jaringan telepon dan internet, eee sekaramg sudah ada jaringan internet sih menggunakan WIFI tapi tergantung cuaca juga bagusnya. Tidak bisa dinikmati setiap saat.
Dimanakah Penempatan kedua saya?
Mungkin sudah ada yang tahu dan lebih banyak lagi yang tidak tahu. Daripada dijadiin kuis giveway tanpa peserta, mending saya ceritakan aja kali yah.
Ok… setelah purna tugas di NS batch 2 saya akhirnya ikut lagi program Nusantara Sehat Individu (NSI) atau sering juga disebut Penugasan Khusus.
 Nah bedanya NS team dan NSI yaitu kalau NS team penempatannya ditentukan sama kemenkes dan kita sudah dibentuk team sebelum penempatan, biasanya perteam itu ada 4-9 orang dalam setim dengan profesi berbeda-beda. Kalau NSI kita bisa memilih tempat tugas yang kita inginkan, tapi nggak bisa memilih mau dengan siapa teman sepenempatan. Kadang kita Cuma sendiri di tempat tugas, bahkan juga bisa sampai 12 atau lebih dan profesi bisa sama. Yah tergantung kebutuhan Puskesmas Penempatan yang kita pilih.
Di penempatan saya yaitu Puskesmas Limbong, Kec. Rongkong, Kab. Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan. Btw kenapa saya pilih Puskesmas Limbong, yah karena dekat dengan kampong saya sih, jadi bisa bolak-balik kalau mau ketemu keluarga. Dan total NSI di penempatan saya 13, lulus CPNS 2 orang jadi tinggal 11 orang. Penempatan awal 8 orang, kedua 1 orang, dan terakhir 4 orang. Banyak kan. Iya banyak banget.
Tapi yang namanya NSI tentu pertemanan dan kekeluargaannya tidak seperti team. Loh kok bisa??? Yah bisalah. Hampir semua teman saya yang alumni Ns team mengeluh saat ikut NSI karena perbedaan pertemanannya. Yah bisa dibilang NSI itu memang lebih individu. Tapi tergantung dari pribadi masing-masing sih. 
Alhamdulillah teman penempatan saya tidak jauh beda dengan teman waktu team. Masih bisa diajak kerjasama, tidak apatis dengan sesama, dan tentunya tetap saling membantu dan mensuport saat di penempatan, yah tentunya banyak drama juga. Marahan, diam-diaman dan berbagai konflik lainnya. Tidak semuanya begitu, namun saya fokusnya keteman yang mau diajak saling berbagi. (oh iya nanti saya akan bahas kisah selama di penempatan saat ikut NSI).


Teman sepenempatan adalah keluarga kita dirantauan, jadi usahakan jangan ada masalah, kalaupun ada yah diselesaikan jangan dihindari. Karena merekalah yang akan membantu kita saat susah. Kuncinya yah jangan egois, cuma mau dimengerti tidak mau mengerti yang lain.

            Tapi… kok bisa Kapok Ikut Nusantara Sehat?
            Apa karena akses di Puskesmas Limbong yang sulit? Atau ada teman penempatan yang bikin kesal? Atau selama penempatan menderita lahir batin?
BUKAN…
saya sangat menikmati saat bertugas di Puskesmas Limbong, masyarakatnya baik dan ramah, kami sering dikasi beras dan Alvokat, teman-teman puskesmas juga baik-baik, selalu membantu saya saat kesulitan. Ehm dan teman sesama NSI juga baik dan mereka sudah seperti keluarga saya, banyak suka duka yang telah dilalui.
TERUS KENAPA DONG???
            Saya kapok karena kembali harus berpisah dengan teman-teman sepenempatan yang sudah seperti keluarga sendiri, harus pamit sama teman puskesmas saat sudah nyaman bekerja, harus pamit pada masyarakat yang sudah mengenal kami dan selalu menyapa kami. Harus meninggalkan penempatan saat sudah beradaptasi dan nyaman disana.
            Saya sudah mempersiapkan diri diawal penempatan untuk mengingat hanya 2 tahun masa pengabdian, belajar diawal penempatan untuk lebih kuat saat harus berpisah. Tapi ternyata saat perpisahan itu datang, air mata saya tetap tidak bisa terbendung. Kembali menangis saat pamitan. Memeluk erat orang-orang yang sudah begitu baik menerima dan membantu saya saat dipenempatan.
            
              Perpisahan itu selalu menyakitkan. Mungki karena jarak tidak bisa lagi dipangkas. Rindu temu hanya bisa lewat social media.  Tapi saya bersyukur masih bisa melepas teman-teman saya dengan pelukan hangat walaupun diiringi dengan air mata.

           Terimakasih untuk dua tahunnya yang begitu indah, dimanapun kalian berada, semoga sukses dengan jalan kehidupan yang kalian pilih. 

 Janglupa nonton videonya gaes...

  1. https://www.youtube.com/watch?v=uaH-I__-ZKM&lc=Ugzn67n9A7GIskNaO5x4AaABAg

2 comments:

  1. MasyaAllah. Trbaik.. sukses slalu.. masih lnjut lagi ke 3 kalinya kah ? Hahahaha...

    ReplyDelete
  2. Terimakasih... Masih lanjut nggak yah??😅

    ReplyDelete