Friday 9 February 2018

SANG PENGABDI #Coba Cek Niat

SANG PENGABDI
#Coba Cek Niat
          Assalamu Alaikum Wr. Wb…
          Tess…tes… cek… cek… cek sound… IIIIHA…IIIHAA… Wacau…
          Lahhh ini mau ngapain yaksss… Btw Anyway Busway… silahkan naik busway agar tidak terjebak macet, eee lebih praktis bisa naik ojek online sih (Bukan Promosi).
          Ok kita mulai dari mana yahhh.. bingung nih guys… mulai dari timur ke barat, selatan ke utara, tak juga aku berjumpa… sambil nyanyi dengan goyang jempol…
          Nah mungkin kalimat pembukanya kurang keren, Lupakan… mari kita lanjutkan.
          SANG PENGABDI #Coba Cek Niat. Dari judulnya berat nih, kamu nggak akan kuat, biar aku aja. Lah hubungannya apa #DemamDilan1990????
          Sebenarnya apa sih mengabdi itu??? Bertanya dengan muka bingung. Ada yang tahu nggak??? Silahkan tinggalkan komen di bawah. Jangan lupa subscribe, Like and Share. Lah memang ini VLOG… ini BLOG woyyy…
          Berdasarkan dari pencarian mbah Google. (Sumber : https://kbbi.web.id/abdi)
abdi/ab·di/ n 1 orang bawahan; pelayan; hamba; 2 budak tebusan;
-- dalem Jw pegawai keraton;
-- masyarakat pegawai pemerintah yang pada dasarnya mempunyai kewajiban melayani masyarakat;
-- negara pegawai yang bekerja pada pemerintah; pegawai negeri;

mengabdi/meng·ab·di/ v menghamba; menghambakan diri; berbakti: mereka berjanji akan benar-benar ~ kepada nusa dan bangsa;

mengabdikan/meng·ab·di·kan/ v 1 menjadikan diri abdi; memperhambakan: kami ~ diri kepada negara; 2 menggunakan; memperuntukkan: ia telah ~ hidupnya bagi pendidikan;

pengabdi/peng·ab·di/ n orang yang mengabdi: jangan kamu menjadi ~ harta benda;

pengabdian/peng·ab·di·an/ n proses, cara, perbuatan mengabdi atau mengabdikan: ia memperlihatkan ~ nya kepada tanah air dan agamanya

          Silahkan di baca sendiri arti diatas, dan kalian bebas memberikan perspektif sendiri.
          Sebenarnya sih, saya tidak ingin membahas tentang pengabdian dalam artian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Tapi pengabdian dalam penerapan hidup kita sehari-hari. Pengabdian itu banyak macam guys, beberapa contohnya mengabdi pada orang tua, agama, negara, organisasi dan sebagainya.
          Nah khusus di tulisan ini, lebih menitikberatkan pengabdian pada Negara. (Nah kan pembasahannya tambah berat). Ok… lanjut, sebenarnya apa sih mengabdi pada Negara itu? Yah salah satunya menjadi warga Negara yang baik dengan mentaati peraturan.
          Tapi bukan hanya itu, menjadi warga negara baik tanpa berkontribusi untuk kemajuan Negara juga belum bisa sebut sebagai pengabdian. Banyak sih yang bisa kita lakukan dan semua mempunyai kesempatan yang sama, tinggal kitanya apa mau ikut andil dalam kemajuan Negara ini?, atau malah jadi penonton yang suka nyinyir, protes tidak jelas dan berkoar-koar sambil mengfitnah sana-sini. Dan akhirnya NKRI ini terpecah belah menjadi beberapa kubu.
          Guysss… masih ingat semboyang bangsa kita nggak? Atau sudah pada lupa karena sibuk memelihara kebencian, merasa benar sendiri tanpa mau mendengar orang sekitar.
Ok saya ingatkan kembali BHINEKA TUNGGAL IKA (Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu). Yups itulah semboyang Negara kita yang tergambar jelas pada Garuda Pancasila yang menempel di dinding sekolah-sekolah dan instansi pemerintahan. Semoga itu bukan hanya menjadi pajangan, tapi sebagai acuan dalam bertindak.
          Semoga anak zaman now bisa mengerti itu tapi zaman old juga harus menjadi contoh. Bukan malah sibuk menyalahkan generasi micin. Micin kok disalahkan itukan penyedap rasa. #Bukan pembela micin.
Tahu nggak??? Kenapa sekarang banyak generasi zaman now yang sudah tidak punya malu menunjukkan percintaan mereka di depan umum dan kadang bertindak kurang ajar, mulai dari melawan guru, pacaran, ciuman, dan banyak lebih dari itu. Salah satunya karena terpengaruh oleh generasi zaman old. Mungkin zaman old merasa, lah guekan udah dewasa jadi wajarlah kalau melakukan itu, heeiiii tapi harus kalian ingat banyak mata yang menyaksikan dan itu bisa menjadi contoh yang buruk. Mungkin juga ini dampak dari kemajuan teknologi yang berkembang pesat. Dan yang harus ditanamkan adalah pemahan agama yang baik sedini mungkin. Sebagai benteng dari pertahanan agar tidak mudah terpengaruh hal-hal negative.
          Kita sedikit bergeser ke pembahasan Sang Pemberi kartu Kuning, wah pembahasannya bisa panas. (Cari Es Teh dulu sebelum memanas, nyalakan kipas atau AC, kalau perlu masuk kulkas dulu, tidak usah ke antartika yah. Mahal)
          Jujur…sejujur-jujurya agak miris sih melihat sang Pemberi Kartu Kuning ini, karena sempat melihat akun sosmednya diserang habis-habisan oleh pro kontra dengan tindakannya.
Ok disini kita patut apresiasi kareng sang Ketua BEM ini telah memberikan peringatan kepada bapak Presiden untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa yang sedang terjadi. Memberikan kritik bukanlah hal yang salah karena pada dasarnya masiswa itu harus kritis karena mereka adalah agent of change. Tapi banyak yang juga menganggap tindakannya itu bukan pada tempatnya.
          Tapi kalau dipikir-pikir seandaniya dia melakukan protes di jalanan, bakar ban, teriak-teriak dan berorasi apakah media akan meliputnya seheboh ini???. silahakn dijawab sendiri.
          Salah satu masalah yang di sorat adalah kasus KLB Gizi buruk dan Campak di Asmat, Papua. Hingga banyak pendukung yang pro pemerintah meminta sang ketua BEM ini ke sana, jangan berkoar-koar aja, rasakan penderitaan mereka. bahkan ada wacana sang ketua akan di kirim ke Asmat oleh pak Presiden. Namun kemudian di tolak oleh sang ketua dan milih mengumpulkan dana sendiri, kemudian akan berangkat kesana. (masih menunggu lanjutannya tindakan sang Ketua BEM)
          Tapi terlepas dari pro kontra itu, kita patut apresiasi juga tindakan Pemerintah  (Kementerian Kesehatan berserta lintas sektor lainnya) yang telah melakukan berbagai tindakan untuk menanggulangi kasus KLB ini. walaupun kecolongan, tapi ini bisa menjadi gambaran jelas di Negara kita ini bahwa, di DPTK (Daerah Perbatasan, Terpencil dan Kepulauan) masih membutuhkan banyak perhatian pemerintah. Bukan hanya masalah kesehatan tapi juga masalah pendidikan, transportasi, sarana dan prasana lainnya.
          Alhamdulillah beberapa program pemerintah sudah lebih terfokus untuk membangun Indonesia dari pinggiran seperti pembangunan bandara, sarana prasana, program Nusantara Sehat, SM3T dan masih banyak lagi. Dan ini komitmen pemerintah yang masih berusaha di wujudkan, mungkin belum tampak hasilnya tapi kita harus yakin bahwa Indonesia akan lebih baik.
          FYI … program Nusantara Sehat dan SM3T ini melibatkan anak muda yang memiliki semangat juang untuk mengabdikan diri pada bangsa, bukan hanya diam terpaku tapi memilih ikut andil dalam pembangunan negeri. Oh iya masih banyak juga kok program-program pemerintah maupun swasta yang bergerak dalam pengabdian pada negeri tercinta ini, seperti Pencerah Nusantara, program 1000 guru dan lain sebagainya. Nah tinggal kita nih, sebagai anank muda. Mau berkontribusi atau menjadi penonton yang hanya bisa mengkritik tanpa aksi nyata. Ingat mengkritik itu boleh tapi dengan sopan, nggak usah juga kali memaki dengan nama binatang, apalagi mendoakan yang jelek-jelek pada orang yang dikritik. #merasa Bijak.

          
 Lah pembahasannya jadi serius…
          Nah Apakah kalian sudah siap menjadi SANG PENGABDI untuk negeri???
          Jika sudah siap silahkan cari program-program pemerintah maupun swasta untuk ikut berpartisipasi. Wujudkan aksi nyatamu guysss…
          
           Oh iya sebelum mengabdikan diri pada negeri tercinta ini, cek Niat dulu yah. Jangan sampai niatnya Cuma ingin pamer… Wadauuuu… #merasa kesindir.
          Kenapa harus cek niat, karena mengabdikan diri itu berat coy. Harus banyakin ikhlas, banyakin doa, banyakin kerja keras, kurangin mengeluh dan masih banyak lagi tantangan yang akan dihadapi. Salah niat bisa salah tindakan dan salah jalan.
          Satu lagi mengabdikan diri itu bukan berarti semua harus ke DPTK dan memajukan peradaban disana, tapi bisa juga dengan menjadi pengusaha sukses agar mengurangi pengangguran, mengikuti lomba dan mengharumkan nama Indonesia, menjadi atlet, menjadi seniman berbakat, menjadi wakil rakyat yang jujur, menjadi pegawai negeri yang jujur dan apalagi yah… ehm banyak deh asalkan niatnya baik inysa Allah akan bernilai pahala.
          Niatnya jangan hanya beroreintasi pada Dunia tapi di Akhirat juga, karena Dunia hanya sementara, Akhirat selamanya…
Terimakasih dan Salam hangat… EWAKO ANA’ MUDA

#Catatan Penulis : Tulisan ini bukan untuk membela pihak manapun, ini hanya pemikiran penulis yang dituangkan dalam sebuah tulisan, bukan video. Maklum belum mahir ngedit. Dan tulisan ini bukan untuk menggurui apalagi menyinggung, dan jika ada yang tersinggung dengan tulisan ini, maka saya mohon maaf dari lubuk hati yang terdalam. 

#Catatan Kecil : Tulisan ini sebagai pengingat diri, dan semoga bisa mnginspirasi dan memberikan manfaat bagi pembacanya, semua kritik dan saran selalu ditunggu. Sepertinya tulisan ini agak nggak nyambung, yaudah dimaklumi aja yah.