Friday 28 June 2013

BUKU HARIAN



By; Widya Wati

BUKU HARIAN
Masa SMA adalah masa yang menurut kebanyakan orang adalah masa yang paling indah. Semua cerita ada di dalamnya, Benar,,EVERYTHING termasuk cerita RAIHAN anak yang penyayang, penuh tanggungjawab,ramah dan perhatian. Dia mempunyai lesung pipi dan dia lumayan cakep. Dia bisa dengan cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya, dia bisa membawa suasana menjadi nyaman saat dia berada di antara mereka, namun itu dulu ketika dia belum berubah. Anak sulung dari keluarga yang cukup mampu dari 3 bersaudara.
Seperti biasanya, kelas jadi tempat gosip saat guru mereka tidak masuk mengajar.
                “teman-teman, aku punya ide. Bagaimana kalau kita buat buku harian kelas kita.” Kata Dina,
“oke juga” “iya, sepertinya seru!!!” jawab teman-temannya yang lain
“oke, kalau begitu, kita beli buku harian dari uang kelas kita. Gimana?”
“setuju, tapi siapa yang nulis isi dari buku harian itu???” cetus Andi
“kita semua!!!”
“Caranya??? Apa gak repot tuch, kalau rusuh karena berebutan gimana?”
“ gak mungkin rusuh kallleeeee,,, gini, buku harian itu dibawa oleh 1 org 1 hari. Dan diisi berdasarkan urutan absen. Amankan???” kata Dina sambil tersenyum manis.
“oke… kan 1 bulan lg kita ujian, jadi buku harian itu di isi mulai besok. Mulai dari Andi sampai terakhir Raihan”
Mereka dengan antusias berharap buku harian itu menjadi kenangan yang indah selepas mereka lulus dari SMA. Berharap saat mereka rindu karena terpisah nanti, buku itu bisa menjadi saksi bahwa ternyata bukan Cuma satu orang yang rindu tapi di lain tempat mereka semua juga merasakan hal yang sama. Merindukan masa-masa yang tak akan terulang dan tak akan dapat terlupakan.
Senin, 01 maret 2013 awal mula dari segalanya…
Hari ini gue sebel banget ama Raihan, kenapa coba dia harus gak datang disaat genting-gentingnya tim basket kita main. Kan kekuatan kita berkurang 1 org. gak bertanggung jawab lho Han, tim kita kalah nih ama tim sekolah tetangga bebuyutan kita. Padahal tinggal tahun ini, andaikan kita menang, piala tuch jadi milik kita sekarang! Tapi semua itu gagal karena lho lari dari tanggung jawab, pura-pura sibuk dengan kerjaan lho. Gue benci lho raihan, lho pengecut!!!
Begitulah isi lembaran pertama dibuku harian kelas mereka
“Andi!!! Bagaimana? lho udah isi buku hariannya? Kamu udah gak bertengkar lagikan dengan raihan?”Tanya Dina.
“iya,,, semuanya udah beres kok. Hari ini dia mau traktir gue sebagai permintaan maafnya. Tuh dia,,, ke kantin yuk.”sambil menarik tangan Dina dan menghampiri Raihan.
Hari-hari mereka lalui dengan penuh canda tawa, kebersamaan yang membuat mereka mengerti satu sama lain, yang membuat mereka memiliki rasa solidaritas yang amat tinggi.
“han, tadi gue ketemu ama bapak-bapak, dia nanyain lho.”  Kata Toni teman kelasnya
“oooh, dia om gue kok yang baru datang dari bandung.” Sambil senyum memamerkan lesung pipinya
“Ohhh kirain siapa, habis mukanya seerem banget. Heheheheee”sambil nepuk pundak Raihan
“assalamu’alaaikum adek2 ku… udah makan? Mmm kk bawa burger nih, kalian pasti laperkan belum makan. Yuuuk kita makan sama-sama” begitulah raihan yang selalu perhatian pada adik-adiknya. Sebagai pengganti orang tuanya yang begitu sibuk dengan karir mereka masing-masing.
Mereka makan dalam kamar Raihan yang menjadi tempat kedua adiknya untuk ngumpul saat orang tua mereka lagi sibuk dengan kerjaannya. Riahan yang sangat sayang dengan adiknya merasa kasihan dengan kedua adiknya yang kurang perhatian dari orang tua mereka. Dia merasa ini adlah tanggung jawabnya sebagai anak sulung. Dia harus menjaga orang yang ia sayangi. Keakraban yang membuat Raihan menitik kan air mata melihat kenyataan bahwa dia tak sendiri. Di kamar ini dia punya 2 adik yang sangat sayang padanya.
“Han,,, napa sih lho udah jarang banget ngumpul ama kita-kita?”
“gue sibuk, kalian tau kan, bokap gue ingin gue menggantikannya menjadi direkltur diperusahaannya kelak. Jadi gue harus belajar dengan giat. Setiap hari gue harus ke kantor bokap untuk belajar dan melihat situasi di sana sekalian bantu bokap.
“Ooohhhh…”
Mereka asik ngobrol di rumah andi, tertawa sambil melucu iu sudah kebiasaan mereka. Tiba-tiba mobil mewah markir depan rumah andi. Seorang laki-laki berkaca mata turun dan mendatangi mereka. Dia mencari Raiahn. Mungkin dia teman kantor ayahnya…Raihan tersenyum lebar kepadanya dan ikut dengan lelaki itu. “gue ada keperluan sebentar, kapan-kapan kita ngumpul lagi yaaach” “Iya.”
Makin hari, Raihan makin sibuk. Untuk ngumpul saja sudah sangat susah. Di sekolah pun dia begitu sibuk, dia sering terlambat masuk sekolah. Ketika pelajaran berakhir, dia bergegas cepat-cepat pulang tanpa berpamitan dengan saahabatnya.
“raihan sibuk banget yach, mukanya kelihatan capek banget” kata Andi
“iya, gue merasa kangen nich ama dia” kata dina sambil memandang Raihan yang kian menjauh
gue juga, tapi kita harus ngerti keadaannya, bokapnya memaksanya untuk menggantikannya kelak ketika lulus sekolah, merupakan tanggungjawab besar yang harus dipikulnya”.
Kesibukan Raihan makin bertambah, bahkan dia sering membolos sekolah akhir-akhir ini. Padahal hari ini ulang tahun dina, namun ia tidak datang. Dina merasa benci, marah dan jengkel, kecewa karena Raihan mulai lupa dengannya & tdk peduli lg dgn sahabatnya, “bahkan ultah sahabat sendiri dia lupa” keluh Dina dalam hati.
Hari ini,
 terima kasih teman-teman atas surprisenya buat gue yang lg ultah, terima kasih juga untuk kejailan kalian yang udah buat gue nangis karena kalian kerjain. Hari ini hari yang begitu istimewa dalam hidup gue. Gue bisa melewati umur gue bersama kalian itu sudah lebih dari cukup. I love u my best friend. Kecuali Raihan yang menyebalkan!!!, napa lho gak dating? Lho lupa yaaach sama gue?”

semangat yach teman-teman… ujian hari ini semoga lancer, dst”
dia nembak gue,, rasanya senang banget… blab bla bla
Malas, gue gak biasa nulis diery..
Berbagai macam cerita dalam Buku harian tersebut.
31 maret 2013…                                                       
“sebentar lagi kita ujian teman-teman, ayooo semangat belajarnya. Semoga kita semua lulus. Aamiin. Eeeh Raihan, kita tuh 1 kelompok persentase biolgi, napa lho g’ datang hari nih? Nilai kamu bisa anjlok lho.

Seminggu sebelum ujian, tanpa mereka sadari, waktu sangat cepat berlalu. Buku harian itu hampir full. Hari ini lembaran terakhir dalam buku harian itu. Yang berarti sekarang giliran Raihan. Toni teman satu kelasnya sibuk mencari raihan untuk memberikan buku harian tersebut & akhirnya Buku itu sekarang berada dalam tangan raihan ketika pelajaran hari ini berakhir.
Keesokan harinya Raihan gak nongol di sekolah, padahal teman-temannya udah nungguin dia untuk ngumpul tuch buku harian untuk dibuat duplikatnya sebelum ujian dan mereka bisa punya 1 orang 1 buku. Tapi hingga pelajaran usai dia gak datang juga, teman-temannya kecewa namun mereka memaklumi karena Raihan anak yaqng super duper sibuk.
                Dina berusaha menelfon Raihan namun tetap saja tidak diangkat. Mereka berinisiatif untuk ke rumah Raihan sore harinya untuk mengambil buku harian itu sekalian bermaksud bertemu Raihan dan ngumpul-ngumpul bareng karena mereka begitu kangen sama Raihan walaupun akhir-akhirini dia sering nyebelin.
…”maaf gue gak bisa datang, gue sibuk” sebuah pesan yang masuk ke Hp Dina


01 April 2013…
       Maaf, untuk Andi karena gue gak datang saat tim basket kita bertanding, hari itu gue bohong. Gue bilang harus membantu bokap gue, bukan karena gue ingin menggantikannya menjadi direktur tapi untuk mencari uang karena sebenarnya perusahaan bokap gue jatuh bangkrut dan akhirnya terlilit hutang yang sangat besar.
Maaf untuk Dina karena gue gak bisa datang saat ultah mu. Gue nyeseeeel banget, tahukah kamu kalau sebenarnya gue ingin memberi mu sebuah hadiah namun gue tidak tahu apa itu. Yang gue tahu, gue ingin memberikan mu sesuatu yang sangat berharga yang gue miliki. “Cinta” yaa “Cinta sahabat untuk sahabat terbaik yang pernah ku miliki”.
Maaf, untuk teman-teman yang lain, Raihan sadar kalau Raihan ini menyebalkan, jahat namun itu bukan kemauan Raihan, keadaan yang memaksa Raihan menjadi seperti ini.
Maaf untuk Toni dan tmn klp biologi gue, gue gak bisa datang karena gue harus mencari uang untuk mengurangi hutang bokap gue. Bagi gue, keluarga gue lebih penting dari nilai biologi gue. Namun, kalian sahabat-sahabat Raihan jauh lebih penting.
Maaf karena sekarang gue nangis, gue cengeng, izinkan air mata ini menemani gue, bukan karena gue sedih makanya gue nangis tapi sebenarnya gue sangat merindukan kalian.
Andaikan waktu bisa diajak kompromi, Gue ingin berkumpul bersama kalian, makan bersama kalian di kantin, nyontek saat ujian, bolos saat pelajaran, dimarahi guru karena telat, nyanyi-nyanyi dalam kelas saat guru gak masuk, tertawa, Raihan juga pengen banget ikut ujian dan berteriak LULUS bareng kalian,dan semua kegilaan yang pernah kita lalui bersama. “raihan merindukan semua itu” namun Raihan sadar, itu tak akan bisa terjadi lagi…
MAAF
Buku harian itu ditutup dengan kata “maaf” yang bertuliskan dari darah Raihan
Tangis andi tak terbendung lagi mendapat buku harian itu terletak di sebuah taman yang sering ia datangi bersama Raihan saat mereka selesai latihan basket. Andi dan Raihan berada di taman tersebut sekarang namun suasananya berbeda. Raihan memang ada di sana namun jiwanya telah pergi. “Lho bukan pengecut, lho telah mengerjakan tanggungjawab lho dengan sangat baik. Lho sahabat gue,,, lho gak usah ikut ujian, lho udah lulus“ bisik Andi pada Raihan dan memeluk sahabatnya tersebut dengan hati yang sangat kehilangan.
                Raihan meninggal karena dia dipukuli oleh laki-laki yang selama ini mencari Raihan yang diakuinya sebagai om nya yang ternyata dia adalah bodyguard yang selama ini sering menagih keluarga Raihan untuk melunasi hutangnya. Sekarang Raihan menutup mata untuk selamanya, waktu telah merampasnya dari teman, guru, keluarga dan sahabatnya.
SELESAI
Sumbangkan Al-Fatihah yuuuk untuk orang-orang yang kita sayang yang udah menghadapNya terlebih dahulu.